[Artikel Lengkap] 3 Sistem Pegunungan di Negara Indonesia

[Artikel Lengkap] 3 Sistem Pegunungan di Negara Indonesia

3 sistem pegunungan di negara Indonesia. Indonesia memiliki banyak gunung terutama gunung berapi. Kumpulan gunung-gunung berapi yang ada di Indonesia merupakan rangkaian pegunungan di seluruh dunia yang berujung di negara Indonesia. Gunung berapi atau pegunungan termasuk salah satu gejala alam yang ada di muka bumi ini. Gunung berapi yang masih aktif sewaktu-waktu dapat meletus dan dapat merusak semua yang ada di sekitarnya. Fenomena tersebut sangat tidak diharapkan oleh manusia atau makhluk hidup lainnya sebab dapat merugikan. Tetapi sebagai makhluk hidup hanya bisa menerimanya karena hal tersebut di luar kuasa kita. Gejala alam dalam hal pembentukan pegunungan dapat memakan waktu jutaan tahun lamanya. Nah, untuk lebih jelasnya tentang sistem pegunungan di negara Indonesia maka simaklah artikel di bawah ini dengan baik.

Sistem Pegunungan di Indonesia

Ada tiga sistem pokok pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu sistem sunda, sistem busur di tepi asia dan sistem sirkum Australia.

1. Sistem Sunda

Sistem sunda dimulai dari Arakan Yoma di Birma atau sekarang menjadi Myanmar hingga kepulauan Banda di Maluku. Sistem sunda ini memiliki panjang kurang lebih  7000 km yang terdiri dari lima busur pegunungan, antara lain :
  • Busur Arakan Yoma, berpusat di Shan (Myanmar)
  • Busur Andaman Nikobar, berpusat di Mergai
  • Busur Sumatra – Jawa, berpusat di Anambas
  • Busur Kepulauan Nusa Tenggara, berpusat di Flores
  • Busur Banda, berpusat di Banda
Secara umum, sistem sunda dapat dibagi menjadi dua busur, yaitu :
  1. Busur Dalam. Jalur pegunungan busur ini bersifat vulkanis yang artinya rangkaian pegunungan lipatan atau bisa juga diartikan sebagai ketampakan dari kegunungapian. Jalur yang dilewati busur dalam yaitu sepanjang bukit barisan di pulau Sumatra, seluruh pegunungan yang ada di pulau Jawa, pulau Bali, pulau Lombok, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Solor, pulau Wetar, kepulauan Banda dan berakhir di pulau Saparua.
  2. Busur Luar. Jalur pegunungan busur ini bersifat nonvulkanik yang artinya tidak menampakkan sifat-sifat kegunungapian tetapi hanya rangkaian pegunungan yang berupa lipatan. Jalur yang dilewati busur luar yaitu mulai dari pulau Simelue, pulau Nias, kepulauan Mentawai, pulau Enggano kemudian sebagian tenggelam berada di bawah laut sepanjang bagian selatan pulau Jawa dan setelah itu muncul kembali di atas permukaan bumi di pulau Sawu, pulau Roti, pulau Timor, pulau Babar, kepulauan Kai, pulau Seram dan berakhir di pulau Buru. 
2. Sistem Busur di Tepi Asia

Sistem busur di tepi Asia ini dimulai dari semenajung Kamasyatku melalui Jepang, Filipina, Kalimantan dan Sulawesi. Di Filipina sendiri, sistem busur dapat bercabang menjadi tiga, antara lain :
  • Cabang pertama dari pulau Luzon melalui pulau Palawan kemudian ke Kalimantan utara 
  • Cabang kedua dari pulau Luzon melalui pulau Samar kemudian ke Mindanao dan kepulauan Sulu ke Kalimantan Utara
  • Cabang ketiga dari pulau Samar ke Mindanau, Sangihe dan ke Sulawesi
3. Sistem Sirkum Australia

Sistem sirkum Australia ini dimulai dari Selandia Baru melalui Kaledonia Baru kemudian ke pulau Irian. Pada bagian utara dari sistem pegunungan ini dapat bercabang menjadi dua yaitu :
  • Cabang pertama, dari ekor pulau Irian melalui bagian tengah sampai ke pegunungan Charleslois di sebelah barat
  • Cabang kedua, dari kepulauan Bismark  melalui pegunungan di tepi pulau Irian bagian utara sampai ke kepala burung pulau Irian kemudian menuju ke Halmahera

Ketiga sistem pegunungan diatas bertemu di sekitar kepulauan Sulu dan Banggai. Indonesia sendiri merupakan daerah pertemuan antara sirkum mediterania dengan sirkum pasifik dengan proses pembentukan pegunungan yang masih berlangsung hingga saat ini sehingga Indonesia banyak mengalami gempa bumi.

Demikianlah artikel tentang sistem pegunungan di negara Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda. Selamat membaca


0 Response to "[Artikel Lengkap] 3 Sistem Pegunungan di Negara Indonesia"

Posting Komentar

wdcfawqafwef