Konsekuensi dari Diferensiasi Sosial
Konsekuensi dari diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat dalam garis horizontal. Sehingga didalam diferensiasi semuanya sejajar tidak ada kelas – kelas tertentu. Diferensiasi ini banyak sekali bentuk – bentuknya dan bermacam – macam. Dan adanya diferensiasi dalam masyarakat ini akan membawa banyak konsekuensi atau pengaruh dalam masyarakat. Pengaruh tersebut dapat berupa sesuatu yang bernilai positif atau pun negatif.
Macam – macam konsekuansi dari diferensiasi yaitu sebagai berikut :
1. Interseksi ( intersection )
Interseksi yaitu gambaran persilangan keanggotaan antara individu – individu dalam masyarakat yang majemuk. Interseksi ini bisa terjadi dari berbagai macam suku, agama, jenis kelamin dalam suatu kelompok masyarakat. Interseksi ini dapat dibentuk dari interaksi sosial yang berjalan secara menerus. Contoh dari interseksi yaitu pada peristiwa haji di kota mekah yang sering ditayangkan di TV. Para jemaah haji tersbeut tidak hanya dari Indonesia saja, melainkan dari berbagai penjuru dunia. Dan tentunya terdapat berbagai macam ras – ras yang berbeda. Keanggotaan masyarakat yang saling menyilang akan menimbulkan terjadinya loyalitas yang juga saling menyilang. Interseksi berfungsi positif, karena dengan adanya saling menyilang dalam keanggotaan masyarakat yang berbeda akan melahirkan suatu integrasi.
Saluran interseksi
- Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia disebut lingua franca yang artinya bahasa dapat menyatukan individu – individu dan kelompok – kelompok yang memiliki khasanah budaya beragam. Bahasa Indonesia memiliki kelebihan yaiyu tidak membedakan individu berdasarkan tingkatan sosial dan mudah didapat & dipelajari oleh seluruh bangsa Indonesia.
- Ekonomi. Di pasar masyarakat saling bertemu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan di industri masyarakat akan saling berinteraksi dan melakukan kerjasama sehingga akan menyebabkan terjadinya interseksi.
- Transportasi. Di pelabuhan, terminal, bandara dan stasiun memungkinkan akan terjadinya interseksi dari berbagai daerah.
- Sosial. Melalui jalur perkawinan amalgamasi akan menyebabkan timbulnya interseksi, begitu juga program transmigrasi.
- Politik. Hubungan 2 negara akan menyebabkan terjadinya interseksi dan bisa untuk mempererat rasa persaudaraan antar ras dan bangsa.
2. Konsolidasi sosial ( social consolidation )
Konsolidasi adalah penggabungan beberapa keanggotaan dengan menguatkan sifat – sifat keanggotaan dalam suatu kelompok tersebut. Contoh dari konsolidasi yaitu konsolidasi antara status dan asal daerah, misalnya ikatan mahasiswa Yogya dengan Kudus.
Dampak positif konsolidasi : akan meningkatkan solidaritas antar kelompok
Dampak negatif konsolidasi : terjadinya konflik.
Konsolidasi sosial cenderung akan menghambat proses integrasi sosial dalam masyarakat.
3. Mutual akulturasi
Mutual artinya proses yang saling menguntungkan antara kedua pihak dalam proses interaksi. Sedangkan akulturasi adalah percampuran 2 kebudayaan atau lebih namun tidak meninggalkan kebudayaan yang lama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberagaman dalam masyarakat yang melibatkan berbagai unsur-unsur sosial maupun budaya akan saling memberikan manfaat.
4. Primordialisme (primordialism)
Primordialisme adalah suatu pandangan atau paham yang menunjukkan sikap loyalitas yang berlebihan. Sebab munculnya gejala primordialisme yaitu adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok. Primordialisme memiliki segi positif yaitu nilai – nilai dan budaya local akan tetap terpelihara. Dan segi negatifnya yaitu dapat terjadi konflik.
5. Ethosentrisme (enthocentrism)
Ethosentrisme adalah suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran – ukuran yang berlaku di masyarakat. Sikap enthosentrisme berpandangan bahwa kebudayaan sendiri merupakan paling baik, namun kebudayaan masyarakat lain di pandang lebih rendah. Ethosentrisme ini merupakan perwujudan dari sikap primordialisme yang berlebihan.
Ethosentrisme memiliki segi positif yaitu dapat mempertinggi semangat nasionalisme dan patriotism, dapat meneguhkan cinta tanah air dan dapat menjaga keutuhan budaya yang ada. Sedangkan segi negatifnya yaitu menghambat hubungan antar bangsa dan menghambat proses asimilasi & integrasi.
6. Politik aliran / sectarian (sectarian policy)
Politik aliran adalah keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa, baik itu formal atau non formal. Tentunya dalam masyarakat terdapat beraneka ragam partai politik yang ada. Aliran ini dimanfaatkan individu untuk memenuhi kepentingan. Dalam masyarakat jawa terdapat 3 golongan menurut Clifford Geertz yaitu golongan santri, golongan priyayi, dan golongan abangan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang konsekuensi dari diferensiasi sosial. Semoga bermanfaat bagi anda.
0 Response to "Konsekuensi dari Diferensiasi Sosial"
Posting Komentar