[Artikel Lengkap] Mengenal Proses dan Macam-Macam Hujan

[Artikel Lengkap] Mengenal Proses dan Macam-Macam Hujan


Mengenal proses dan macam-macam hujan. Hujan sangat familiar di telinga kita bahkan terjadi secara langsung di lingkungan sekitar kita. Hujan merupakan peristiwa jatuhnya titik air ke permukaan bumi dalam bentuk cair maupun padat (semula berupa air di udara). Hujan dapat terjadi pada bulan-bulan tertentu. Nah, kehadiran atau turunnya hujan ini sangat dinanti-nanti oleh semua makhluk hidup apalagi jika pada musim kemarau karena hujan penting bagi kehidupan makhluk hidup. Hujan yang turun ke bumi dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi kehidupan makhluk hidup. Dampak positifnya yaitu makhluk hidup tidak akan kekurangan air atau kekeringan, tanaman pertanian seperti padi dapat ditanam dan tumbuh subur, hujan juga dapat membuat udara lebih segar dan sejuk. Sedangkan dampak negatifnya yaitu jika hujan terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi dan erosi tanah. Sehingga dampak negatif hujan sangat merugikan semua makhluk hidup. Jika bencana alam terjadi, tidak hanya tumbuhan dan hewan saja yang dapat mati manusia juga dapat menjadi korban jiwa. Nah, untuk lebih mengenal tentang hujan simaklah artikel ini hingga selesai.


Proses Terjadinya Hujan

Proses Daur Air
Proses Daur Air
Sebelum kita membahas lebih dalam, kita bahas dulu proses terjadinya hujan. Hujan dapat terjadi akibat adanya cahaya matahari yang merupakan sumber energi panas terbesar di bumi. Energi panas dari matahari tersebut dapat membuat air permukaan bumi seperti sungai, danau, rawa dan lautan akan menguap. Ketika air tersebut naik ke udara maka uap air akan mendingin dan berubah kembali menjadi butiran-butiran air. Selanjutnya, butiran-butiran air tersebut akan membentuk awan. Jika awan semakin ke atas maka suhu udara makin rendah sehingga awan akan mengembun. Dari proses tersebut maka terjadilah kumpulan titik-titik air di langit. Jika titik-titik air tersebut jatuh ke bumi maka terjadilah hujan. Air hujan yang telah turun sebagian dapat diserap oleh tanah dan sebagian lagi kembali mengalir ke laut. Proses perputaran air tersebut dapat disebut dengan daur air.

Macam - Macam Hujan

Hujan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :

1. Berdasarkan Bentuk Curah Hujannya

Berdasarkan bentuk curah hujannya, hujan dapat dibedakan menjadi empat yaitu :
  • Hujan gerimis (drizzle), mempunyai ukuran diameter antara 0,5 - 0,4 mm
  • Hujan salju (snow), dapat terjadi karena sublimasi uap air berada pada temperatur di bawah titik beku. Hujan ini dapat terjadi jika tempat terjadinya awan sampai dengan permukaan tanah mempunyai temperature <0
  • Hujan es (hail stone), terdiri dari bongkahan-bongkahan es yang mempunyai diameter 5 - 50 mm yang berasal dari awan Cumulunimbus
  • Hujan deras (rain), curahan air yang turun dari awan yang mempunyai temperature di atas titik beku dengan diameter kurang lebih 7 mm. 

2. Berdasarkan Proses Terjadinya

Berdasarkan proses terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat yaitu :

1. Hujan Konveksi (Hujan Zenital)

Hujan Zenital
Hujan Zenital
Hujan konveksi (hujan zenital) dapat terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air akan naik ke atas secara vertikal atau angin mendorong ke atas. Proses tersebut dapat menyebabkan penurunan suhu, sehingga dapat terjadi proses kondensasi atau pengembunan serta membentuk awan konveksi. Air yang telah mengumpul tadi akan sampai pada titik jenuhnya akibatnya turunlah hujan. Letak turun hujan berada di atas garis khayal ekuator atau khatulistiwa, oleh karena itu peristiwa tersebut dinamakan hujan konveksi (hujan zenital). Biasanya hujan jenis ini dapat terjadi pada daerah tropis seperti iklim di Indonesia.

2. Hujan Orografis

Hujan Orografis
Hujan Orografis
Hujan orografis merupakan hujan yang terjadi karena adanya angin yang mengandung uap air dengan arah pergerakannya secara horizontal. Pergerakan angin harus melewati pegunungan sehingga suhu angin menjadi dingin akibat adanya proses kondensasi. Kemudian membentuk titik-titik air yang mengendap sehingga menyebabkan terjadinya hujan pada lereng gunung yang menghadap ke arah datangnya angin tersebut. Proses itulah yang dinamakan hujan orografis.

3. Hujan Frontal

Hujan Frontal
Hujan Frontal
Hujan frontal merupakan hujan yang terjadi dari awan yang terbentuk karena pertemuan massa udara yang panas dan massa udara dingin serta banyak terjadi pada lintang pertengahan. Massa udara panas yang kurang padat akan naik ke atas, sedangkan massa udara dingin yang lebih padat akan turun ke bawah. Tempat pertemuan antara kedua massa tersebut dinamakan bidang front. Hujan dapat terjadi di daerah front karena massa udara panas yang lembab akan bertemu dengan massa udara dingin sehingga terjadi kondensasi yang kemudian akan membentuk awan dan terjadilah hujan.

4. Hujan Muson (Hujan Musiman)

Hujan Muson
Hujan Muson
Hujan muson merupakan hujan yang terjadi karena adanya angin muson atau angin musiman. Hujan ini dapat terjadi dalam kurun waktu tertentu, sehingga menyebabkan musim kemarau dan musim penghujan. Negara Indonesia sering mengalami angin muson yang terjadi pada bulan Oktober hingga Maret. Sehingga pada bulan-bulan tersebut sering terjadi hujan atau musim penghujan. Sedangkan pada bulan April hingga September, Indonesia mengalami angin muson sehingga jarang terjadi hujan atau musim kemarau.

Demikianlah artikel tentang mengenal proses dan macam-macam hujan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.

0 Response to "[Artikel Lengkap] Mengenal Proses dan Macam-Macam Hujan"

Posting Komentar

wdcfawqafwef